Sukabumi - Bertempat dilokasi Kasepuhan/Padepokan Girijaya Desa Girijaya Kecamatan Cidahu, Drs.H.Asep Japar.MM menghadiri acara Seren Taun, aSenin 22 Juli 2024.
Acra ini dimulai dari tanggal 21-22 Juli 2024 (Dua Hari) . Acara Seren taun/Nampa Taun yang ke 197 Bulan Muharam 1446 H.
Baca juga:
Tony Rosyid : Siapa Calon Gubernur DKI 2024?
|
Hari pertama kegiatan acara ini adalah Santunan Anak Yatim dan Jompo yang berlangsung di Halaman Paseban Girijaya RT 10/04 Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Acara ini digelar setiap tahun kegiatan ini dilakukan yakni di Bulan Muharam dan untuk puncaknya akan dilakukan hari ini waktu pagi hari, yaitu acara Helaran Sedekah Bumi yang dikuti ribuan warga dari berbagai wilayah.
Dalam kesempatanya, Ketua Kasepuhan Girijaya yang juga Ketua Panitia Seren Taun, Yana Rosadi atau yang akrab disapa kang Apek mengungkapkan ini adalah acara tahunan rutin.
“Bahwasannya kegiatan Seren Taun saat ini yang ke 197 yang rutin digelar setiap tahun di Kasepuhan Girijaya dengan menampilkan berbagai rangkaian Seni dan Budaya hingga puncak acara Helaran Sedekah Bumi.
Kami merupakan generasi ke 5 yang turut melestarikan serta ngamumule budaya Karuhun. Dan Seren Taun ini digelar sejak 1827 Masehi hingga saat ini budayanya masih dipertahankan.
Dan Alhamdulilah setiap acara Nampa Taun ini digelar selalu disuport serta mendapat dukungan penuh baik dari Pemerintah setempat maupun Kabupaten.
Saya juga turut berterimakasih kepada semua elemen masyarakat serta pemerintah yang turut berpartisipasi mendukung kegiatan pelaksanaan Seren tahun ke 197 sehinggah kegiatan ini bisa terlaksana dengan tertib dan aman.
Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan acara ini, mudah mudahan kegiatan warisan leluhur ini senantiasa terus dipertahankan karena ini merupakan bagian dari bentuk syukur atas ni'mat yang telah Allah berikan kepada kita.” ungkap Apek.
Ditempat yang sama, Camat Cidahu, Tamtam Alamsyah dalam sambutannya mengatakan “Bahwa, kasepuhan Girijaya sudah masuk dalam draf Peraturan Daerah, yang mudah-mudahan terealisasi jadi Kampung Adat masuk dalam Perda Sukabumi.
Masih kata Tamtam, dalam acara Seren Taun/Nampa Taun yang ke 197 di Bulan Muharam 1446 H kali ini yang digelar di Kasepuhan Girijaya, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terdapat kado istimewa dari Pemerintah Daerah yang akan diterima warga Kasepuhan, yakni Kasepuhan Girijaya akan resmi menjadi Kampung Adat Budaya.
“Ketika Kasepuhan Girijaya resmi jadi Kampung Adat, maka otomatis kegiatan disini bukan saja ada di kalender kecamatan lagi melainkan menjadi kegiatan Rutin Tahunan Pemerintah Kabupaten. Kasepuhan Girijaya merupakan salahsatu wilayah di Utara yang masih kental dan teguh memegang jati diri budaya Sunda. Maka dari itu, mudah mudahan Bupati Sukabumi dapat memberikan kado istimewa pada saat hari jadi kabupaten Sukabumi dan menjadikan Kasepuhan Girijaya sebagai Kampung Adat hingga bisa menjadikan wilayah ini sebagai tujuan wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, ”ungkap Camat Cidahu.
Sementara itu, Drs.H.Asep Japar.MM yang digadang-gadang jadi Calon Bupati Sukabumi dan diusung Golkar serta Partai Koalisi yakni, Gerindra dan PPP kabupaten Sukabumi hadir dalam kesempatan acara tersebut.
Menurut Asep Japar, dirinya sangat mendukung kegiatan ini sebagai pelestarian Budaya Sunda yang terus terjaga di Cidahu dan Kabupaten Sukabumi ini.
“Bahwasanya kegiatan ini merupakan bagian dari budaya yang ada di Sukabumi salah satunya di Utara. Saya sangat mendukung dan berharap ke depannya bisa terpelihara serta mendapatkan bantuan dari segi fasilitas. Saya juga saat ini berjuang dengan mengupayakan untuk memelihara budaya kasepuhan - kasepuhan yang ada di Kabupaten Sukabumi agar bisa menjadi Aset Daerah dan mudah-mudahan ini segera terealisasi, ” Ucap Asep Japar calon Buapti yang banyak digemari warga masyarakat dan jadi favorit kebanyakan Warga Sukabumi ini.
Lanjut Asep japar, Acara Sereng Taun di Girijaya sangatlah luar biasa dengan menampilkan hasil bumi dan tentunya budaya tersebut harus tetap dilestarikan untuk mendongkrak perekonomian warga.
“Mudah-mudahan Desa Girijaya ini bisa menjadi Desa Wisata, dengan berbagai potensi wisata salah satunya Adat Budaya di Kasepuhan Girijaya, tentunya ini harus kita mumule sebagai budaya Sunda, ” pungkasnya.